Kebakaran Tewaskan 17 Orang di Gedung Toko Perhiasan India

Kebakaran Tewaskan 17 Orang

Kebakaran Tewaskan 17 Orang – Sebuah tragedi memilukan kembali mengguncang India. Kobaran api yang melahap sebuah gedung toko perhiasan di Negara Bagian Gujarat, tepatnya di kota Rajkot, menewaskan sedikitnya 17 orang. Api yang melalap bangunan empat lantai itu mulai terlihat sekitar pukul 16.30 waktu setempat, saat pengunjung tengah memadati toko tersebut menjelang akhir pekan. Suara jeritan, kaca pecah, dan asap tebal membuat situasi berubah dari hiruk pikuk jual beli menjadi lautan kepanikan.

Menurut keterangan saksi mata, api bermula dari lantai dua, tempat di mana proses pembuatan perhiasan berlangsung. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik yang memicu ledakan kecil sebelum api menyebar cepat ke seluruh bagian bangunan. Kurangnya sistem pemadam internal dan bahan bangunan bonus new member 100 yang mudah terbakar memperparah keadaan.


Korban Terjebak di Dalam, Evakuasi Terhambat

Dalam hitungan menit, asap hitam menyelimuti seluruh gedung. Puluhan orang, termasuk karyawan, pengunjung, dan anak-anak, terjebak tanpa akses keluar. Tangga darurat yang tidak layak pakai membuat banyak orang memilih melompat dari jendela untuk menyelamatkan diri.

Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi menghadapi kesulitan besar. Kepadatan bangunan dan kurangnya akses ke bagian dalam memperlambat proses slot mahjong. Bahkan, beberapa petugas dilaporkan pingsan akibat menghirup asap pekat.

Dari laporan awal, 17 jenazah berhasil dievakuasi. Kondisi sebagian besar korban hangus dan sulit dikenali, sementara beberapa lainnya meninggal akibat sesak napas. Beberapa korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dengan luka bakar parah dan trauma pernapasan.


Bangunan Tanpa Izin dan Pengawasan Longgar

Ironisnya, gedung toko perhiasan situs slot resmi tersebut ternyata belum mengantongi izin operasional penuh. Pihak berwenang menyebut bahwa inspeksi keamanan terakhir di lakukan lebih dari dua tahun lalu. Tidak ada sistem sprinkler aktif, pintu darurat dikunci dari dalam, dan alarm kebakaran tidak berfungsi—semua menjadi bom waktu yang akhirnya meledak tragis.

Tragedi ini kembali membuka luka lama soal lemahnya penegakan regulasi keselamatan di India. Pemerintah kota Rajkot mendapat sorotan tajam karena di anggap lalai melakukan pengawasan rutin. Beberapa warga sekitar mengaku sudah lama khawatir terhadap kondisi bangunan yang terlihat penuh kabel menggantung dan aktivitas listrik berlebihan, namun laporan mereka tidak di tanggapi serius.


Tangisan Keluarga dan Upaya Identifikasi

Di luar lokasi kejadian, suasana duka menyelimuti. Tangisan histeris keluarga korban pecah saat satu per satu jenazah di keluarkan dari gedung. Beberapa kerabat bahkan pingsan karena tak sanggup melihat kondisi tubuh yang hangus terbakar.

Tim forensik bekerja sepanjang malam untuk mengidentifikasi korban menggunakan tes DNA dan sidik jari. Sebuah tenda darurat di dirikan untuk menampung keluarga yang datang mencari informasi. Pemerintah lokal menjanjikan kompensasi bagi keluarga korban dan menyatakan seluruh biaya perawatan akan di tanggung.

Sementara itu, pemilik toko perhiasan di laporkan melarikan diri sesaat setelah api mulai membesar. Polisi telah mengeluarkan surat penangkapan dan membentuk tim investigasi khusus untuk mengusut tuntas kelalaian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar. https://athena-168.org/


Tragedi yang Memantik Amarah Publik

Kemarahan warga Rajkot dan masyarakat luas tak terbendung. Aksi protes pecah di depan kantor pemerintah setempat, menuntut tanggung jawab dan reformasi besar dalam sistem keselamatan bangunan komersial. Mereka menolak tragedi ini di anggap sebagai kecelakaan biasa.

Spanduk bertuliskan “Kami Bukan Abu, Kami Manusia” dan “Hidup Lebih Penting dari Laba” di kibarkan sebagai simbol amarah atas sistem yang lebih mengutamakan keuntungan ketimbang keselamatan nyawa. Tagar #RajkotTragedy dan #JusticeForVictims pun menjadi trending di media sosial India dalam hitungan jam.


Tragedi di toko perhiasan Rajkot bukan sekadar kisah pilu kehilangan nyawa, tapi juga tamparan keras bagi sistem yang penuh celah. Di tengah kemegahan etalase emas dan berlian, tersimpan potensi bahaya yang bisa merenggut nyawa dalam sekejap. Api yang membakar bukan hanya gedung, tapi juga kepercayaan masyarakat terhadap keamanan publik yang selama ini di abaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *